10 May 2013

PENJELASAN, TEORI DAN HIPOTESIS



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Sebuah fakta itu dijelaskan atau diterangkan manakala kita tidak semata-mata menyatakan apa adanya.tetapi kita menjelaskan hubunganya dengan fakta-fakta lain, untuk mengetahui bagaimana fakta itu berhubungan dan tergantung dengan yang lainya.
Dalam kesempatan ini kami mencoba menyusun sebuah pembahasan tentang “Penjelasan, Teori dan Hepotesis”. Ada kurang lebihnya dalam panyajian ini diharapkan pencerahan sebagaimana mestinya.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Pengertian “Penjelasan, Teori dan Hepotesis
2.      Sifat, Macam “Penjelasan dan Teori
3.      Pengujian dan Metode Hipotesis




BAB II
PEMBAHASAN

       I.            PENJELASAN
A.    Pengertian
Penjelasan adalah sekelompok proposisi yang menerangkan suatu fakta, dengan keterangan itu dapat disimpulkan secara logis sehingga problematik atau keraguan yang menyelubungi fakta itu dapat dihilangkan.
                        Dalam kehidupan sehari-hari, suatu yang ganjil atau menyalahi kebiasaan menurut kita akan adanya penjelasan.
Contoh: seorang pegawai perusahaan yang datang setiap hari tanpa terlambat tidak akan menimbulkan pertanyaan. Tetapi bila pada suatu hari dia datang satu jam terlambat, majikanya pasti menanyakanya. Jawaban yang diberikan atas keterlambatanya inilah yang disebut penjelasan atau keterangan.
B.     Sifat-sifat Penjelasan
Untuk menilai kuat tidaknya suatu penjelasan adalah relevansinya dengan fakta yang lain. Oleh karena itu kita membedakan adanya dua sifat penjelasan, yaitu penjelasan ilmiah dan penjelasan tidak ilmiah.
1)      Penjelasan Ilmiah
Adalah keterangan yang dapat dibuktikan secara logis maupun inderawati.
Ex: andai si pegawai tadi menjelaskan bahwa keterlambatanya disebabkan bis yang dinaikinya mengalami kerusakan dan tidak ada kendaraan lain yang mungkin dinaikinya, sehingga ia harus menunggu satu jam di jalan sementara bis tadi sedang diperbaiki.
Maka keterangan yang demiian ini adalah ilmiah.
2)      Penjelasan Tidak Ilmiah
Suatu penjelasan dikatakan tidak ilmiah karena:
·         Penjelasanya tidak relevan dengan permasalahanya
·         Penjelasanya tidak mungkin di buktikanya
Ex: bila si pegawai tadi menerangkan bahwa keterlambatanya karena sedang terjadi kelaparan di India atau karena pesawat terbang korea ditembak Uni Soviet, maka penjelasan ini tidak ada relevansinya dengan pokok masalah, sebab ia tinggal di Indonesia.

C.     Macam-macam Penjelasan
Ada Empat macam penjelasan untuk menerangkan fakta, yaitu:
1)             Menjelaskan Berdasarkan Bagianya atau Faktornya
          Yaitu cara menjelaskan di mana kita menganalisis sesuatu berdasarkan unsur-unsur pokok suatu kenyataan serta hubungan pastinya antara masing-masing unsur-unsur pokok itu.
Ex: Alroji terdiri dari : rida, pir, jarum pasak kecil dan lain-lain. Tetapi semua ini tidaklah menjadi sebuah alroji apabila masing-masing tidak disusun menurut cara yang tertentu, dan semua ini tidak disebut alroji jika bagian-bagian itu tidak mempunyai hubungan tertentu dengan bagian-bagian yang lainya.

2)             Penjelasan Berdasarkan Keadaan dan Kondisi
          Adalah cara menjelaskan sesuatu berdasarkan hubungan sesuatu dengan sesuatu yang lain dengan keadaan diluar dirinya, untuk mengetahui bagaimana suatu fakta partikular melahirkan dan bergantung terhadap faktor lainya dalam susunan yang lebih besar dan bagaimana suatu fakta tidak akan muncul kecuali dalam keadaan tertentu.
Ex: orang primitif  sedang melihat lebah madu hinggap pada bunga jambu, tetapi ia tidak mengetahui apa penyebabnya dan hubungan antara keduanya, bahwa bunga jambu memerlukan kedatangan lebah untuk penyerbukan, sedangkan lebah madu membutuhkan madunya.
3)             Menjelaskan Berdasarkan Hubungan Sebab Akibat
          Sejauh ini kita telah membicarakan dua macam cara menerangkan, tetapi sejauh ini kita masih mencari hubungan antara dua fakta dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan kita dapat juga menjumpai hubungan dua buah fakta atau lebih dalam waktu yang berurutan, antara fakta-fakta yang secara tetap terjadi lebih dahulu dan diikuti oleh fakta lainya pada waktu yang lebih kemudian.
4)             Cara Menjelaskan Berdasarkan Fungsinya
          Yaitu cara menjelaskan suatu fakta bagaimana sesuatu itu mempunyai kedudukan terhadap fakta atau peristiwa lain. Macam penjelasan ini berbeda dengan macam sebelumnyakarena disini bukan bagaimana fakta lain mempunyai hubungan yang pasti terhadap sesuatu fakta tertentu, melaikan bagaimana suatu fakta tertentu itu memegang peranan bagi fakta lainya.
Ex: bila kita hendak menerangkan tentang benda-benda hidup dan fakta-fakta yang terkait denganya. Kta dapat menggunakan macam penjelasan ini manakala kita ingin menerangkan hidung yang kita miliki dan apa fungsinya, juga tentang fungsi dari lebah madu bagi bunga, tentang klorofil bagi tumbuhan dan lain sebagainya.

    II.            TEORI
A.    Pengertian
Teori adalah interpretasi dari sebuah fakta-fakta yang terjadi. Kecuali pemikiran deduktif, semua enalaran, juga semua pemikiran intelek kita adalah merupakan penyusunan dan pengujian dari teori.
Terhadap orang yang hanya tertarik kepada fakta-fakta dan mengesampingkan teori harus diterangkan kepada mereka, bahwa sesungguhnya tidak ada erbedaan yang nyata antara fakta dan teori, karena setiap teori yang benar adalah merupakan pernyataan suatu fakta dalam hubunganya dengan fakta lain.

B.     Macam-macam Teori
Teori dibagi menjadi dua, yaitu:
1)      Teori Umum: yaitu suatu pernyataan apabila ia benar maka ia benar secara Universal. Ia berlaku bagi semua waktu, semua tempat, dan semua keadaan serta semua permasalahan dalam kelas yang dinyatakanya.
ex: - bertambahnya permintaan akan menaikkan harga barang
-  Negara ini akan aman apabila pemegang kekuasaan dan para cendekiawanya bersatu
-  Perjalanan kebudayaan itu melalui tahapan tumbuh, berkembang, mencapai puncak kejayaan, mundur dan akhirnya runtuh.
2)      Teori Khusus: adalah teori yang berkaitan dengan sejumlah fakta-fakta partikular tertentu. Ia berusaha untuk menjelaskan fakta-fakta itu dalam hubunganya yang satu dengan lainya. Ia harus sesuai dengan fakta-fakta yang diketahuinya, tetapi juga harus berhasil mengidentifikasikan beberapa fakta atau sejumlah fakta yang selama itu belum diketahui. Contoh:
·         Bila seorang dokter setelah memeriksa tubuh seorang pasienya ia menetapkan bahwa pasienya menderita sakit ini dan untuk mengobatinya dngan cara begini.

Setiap teori bermula dari Hipotesis. Keduanya tidak ada perbedaan prinsip, kecuali hanya Graduasi saja. Hipotesis juga merupakan Interpretasi dari fakta ia juga disusun berdasarkan fakta, tetapi kebenaranya belum diuji sedangkan teori kebenaranya telah teruji. Oleh karena itulah maka dalam arti kasar, Teori mencakup juga Hipotesis.

 III.            HIPOTESIS
A.           Pengertian
Hipotesis menurut bahasa berasal dari dua kata yaitu “Hypo” yang artinya “dibawah” dan “Thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembang menjadi hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai slah satu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Menurut pendapat yang lain, hipotesis adalah suatu dugaan yang paling memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian dengan jawaban sementara ini pada prinsipnya bermanfaat membantu mahasiswa agar proses penelitiannya lebih terarah.
Hipotesis juga dapat diartikan bahwa tiap pernyataan tentang suatu hal yang bersifat sementara yang belum dibuktikan kebenarannya secara empiris.

B.            Pengujian Hipotesis
Ukuran-ukuran yang dapat kita gunakan untuk menilai suatu Hipotesis adalah:
a)      Relevansi. Tidak ada sebuah hipotesis di ajukan kecuali berusaha menerangkan fakta yang dihadapi .
b)      Mampu untuk diuji. Ciri utama yang membedakan hipotesis ilmiah dengan hipotesis non ilmiah adalah kemampuannya diuji dengan fakta-fakta inderawi atau perhitungan logis.
c)      Bersesuaian dengan hipotesis yang telah diterima sebagai pengetahuan yang benar.
d)      Mempunyai daya ramal. Hipotesis yang baik tidak saja mendeskripsikan fakta-fakta,tetapi interpretasi yang dibuatnya mampu untuk menjelaskan fskta-fakta sejenis yang tidak diketahui atau belum diselidiki.
e)      Sederhana. Mungkin sekali dua hipotesis atau satu fakta yang sama, sama-sama memenuhi empat syarat yang pertama ,jadi sama –sama baiknya.

C.            Teori dan Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah cara untuk mendapatkan pengetahuan dengan cara ilmiah. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ilmiah adalah pengetahuan ilmiah, atau secara pendek disebut ilmu. Dalam prosesnya untuk menemkan pengetahuan baru. Ada beberapa langkah yang kesemuanya saling kait-mengait. Langkah-langkah itu adalah:
1.      Penemuan atau penentuan masalah. Pada tahapini kita secara sadar mengetahui masalah yang akan kita telaah dengan ruang lingkup dan batasan-batasanya.
2.      Perumusan masalah. Merupakan usaha untuk mendeskripsikan masalah yang dihadapi dengan lebih jelas. Pada tahap ini kita mengidentifikasikan semua faktor-faktor yang terlibat dalam masalah yang dihadapi.
3.      Pengajuan Hipotesis. Pada tahap ini kita berusaha untuk memberikan penjelasan sementara mengenai hubungan sebab akibat dari faktor-faktor yang membentuk kerangka masalah yang sedang kita hadapi.
4.      Deduksi dan Hipotesis. Tahap ini merupakan tahap perantara untuk pengujian Hipotesis yang kita ajukan. Deduksi Hipotesis merupakan identifikasi fakta-fakta apa saja yang dapat kita lihat dalam hubunganya dengan Hipotesis yang diajukan.
5.      Pembuktian Hipotesis. Pada tahap ini kita mengumpulkan fakta untuk membuktikan hipotesis yang telah kita ajukan.
6.      Penerimaan Hipotesis Menjadi Teori Ilmiah. Hipotesis yang telah terbukti kebenaranya diterima sebagai pengetahuan baru dan dianggap sebagai bagian dari ilmu. Hipotesis sekarang dianggap sebagai teori ilmiah , yaitu sebagai suatu penjelasan teoritisnyang dapat dipertanggungjawabkan mengenai suatu gejala tertentu.



BAB III
PENUTUP

A.    RANGKUMAN

·           Penjelasan adalah sebuah keterangan yang menerangkan suatu fakta dan dapat disimpulkan secara logis.
·           Untuk menilai kuat tidaknya sebuah penjelasan adalah relevansinya  dengan fakta lain.
·           Teori adalah suatu interpretasi dari fakta-fakta yang ada.
·           Hipotesis akan dikatakan lebih baik jika memenuhi ukuran-ukuran yang dapat di simpulkan dengan fakta-fakta yang logis.

B.     DAFTAR PUSTAKA
·         Mondiri H. Drs, Logika (PT Raja Gravindo Persada Jakarta, 1994)



Link Download: Klik Disini


No comments:

Post a Comment