BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sebuah fakta itu dijelaskan atau diterangkan
manakala kita tidak semata-mata menyatakan apa adanya.tetapi kita menjelaskan
hubunganya dengan fakta-fakta lain, untuk mengetahui bagaimana fakta itu
berhubungan dan tergantung dengan yang lainya.
Dalam kesempatan ini kami mencoba menyusun sebuah
pembahasan tentang “Penjelasan, Teori dan Hepotesis”. Ada kurang lebihnya dalam
panyajian ini diharapkan pencerahan sebagaimana mestinya.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Pengertian “Penjelasan, Teori dan
Hepotesis
2.
Sifat, Macam “Penjelasan dan Teori
3.
Pengujian dan Metode Hipotesis
BAB II
PEMBAHASAN
I.
PENJELASAN
A. Pengertian
Penjelasan adalah sekelompok proposisi
yang menerangkan suatu fakta, dengan keterangan itu dapat disimpulkan secara
logis sehingga problematik atau keraguan yang menyelubungi fakta itu dapat
dihilangkan.
Dalam kehidupan
sehari-hari, suatu yang ganjil atau menyalahi kebiasaan menurut kita akan
adanya penjelasan.
Contoh:
seorang pegawai perusahaan yang datang setiap hari tanpa terlambat tidak akan
menimbulkan pertanyaan. Tetapi bila pada suatu hari dia datang satu jam
terlambat, majikanya pasti menanyakanya. Jawaban yang diberikan atas
keterlambatanya inilah yang disebut penjelasan atau keterangan.
B. Sifat-sifat
Penjelasan
Untuk menilai kuat tidaknya suatu
penjelasan adalah relevansinya dengan fakta yang lain. Oleh karena itu kita
membedakan adanya dua sifat penjelasan, yaitu penjelasan ilmiah dan penjelasan
tidak ilmiah.
1) Penjelasan
Ilmiah
Adalah
keterangan yang dapat dibuktikan secara logis maupun inderawati.
Ex:
andai si pegawai tadi menjelaskan bahwa keterlambatanya disebabkan bis yang
dinaikinya mengalami kerusakan dan tidak ada kendaraan lain yang mungkin
dinaikinya, sehingga ia harus menunggu satu jam di jalan sementara bis tadi
sedang diperbaiki.
Maka
keterangan yang demiian ini adalah ilmiah.
2) Penjelasan
Tidak Ilmiah
Suatu
penjelasan dikatakan tidak ilmiah karena:
·
Penjelasanya tidak relevan dengan
permasalahanya
·
Penjelasanya tidak mungkin di buktikanya
Ex:
bila si pegawai tadi menerangkan bahwa keterlambatanya karena sedang terjadi
kelaparan di India atau karena pesawat terbang korea ditembak Uni Soviet, maka
penjelasan ini tidak ada relevansinya dengan pokok masalah, sebab ia tinggal di
Indonesia.
C. Macam-macam
Penjelasan
Ada
Empat macam penjelasan untuk menerangkan fakta, yaitu:
1)
Menjelaskan Berdasarkan Bagianya atau
Faktornya
Yaitu
cara menjelaskan di mana kita menganalisis sesuatu berdasarkan unsur-unsur
pokok suatu kenyataan serta hubungan pastinya antara masing-masing unsur-unsur
pokok itu.
Ex: Alroji terdiri dari : rida, pir,
jarum pasak kecil dan lain-lain. Tetapi semua ini tidaklah menjadi sebuah
alroji apabila masing-masing tidak disusun menurut cara yang tertentu, dan
semua ini tidak disebut alroji jika bagian-bagian itu tidak mempunyai hubungan
tertentu dengan bagian-bagian yang lainya.
2)
Penjelasan Berdasarkan Keadaan dan
Kondisi
Adalah
cara menjelaskan sesuatu berdasarkan hubungan sesuatu dengan sesuatu yang lain
dengan keadaan diluar dirinya, untuk mengetahui bagaimana suatu fakta
partikular melahirkan dan bergantung terhadap faktor lainya dalam susunan yang
lebih besar dan bagaimana suatu fakta tidak akan muncul kecuali dalam keadaan
tertentu.
Ex: orang primitif sedang melihat lebah madu hinggap pada bunga
jambu, tetapi ia tidak mengetahui apa penyebabnya dan hubungan antara keduanya,
bahwa bunga jambu memerlukan kedatangan lebah untuk penyerbukan, sedangkan
lebah madu membutuhkan madunya.
3)
Menjelaskan Berdasarkan Hubungan Sebab
Akibat
Sejauh
ini kita telah membicarakan dua macam cara menerangkan, tetapi sejauh ini kita
masih mencari hubungan antara dua fakta dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan
kita dapat juga menjumpai hubungan dua buah fakta atau lebih dalam waktu yang
berurutan, antara fakta-fakta yang secara tetap terjadi lebih dahulu dan
diikuti oleh fakta lainya pada waktu yang lebih kemudian.
4)
Cara Menjelaskan Berdasarkan Fungsinya
Yaitu
cara menjelaskan suatu fakta bagaimana sesuatu itu mempunyai kedudukan terhadap
fakta atau peristiwa lain. Macam penjelasan ini berbeda dengan macam
sebelumnyakarena disini bukan bagaimana fakta lain mempunyai hubungan yang
pasti terhadap sesuatu fakta tertentu, melaikan bagaimana suatu fakta tertentu
itu memegang peranan bagi fakta lainya.
Ex: bila kita hendak menerangkan tentang
benda-benda hidup dan fakta-fakta yang terkait denganya. Kta dapat menggunakan
macam penjelasan ini manakala kita ingin menerangkan hidung yang kita miliki
dan apa fungsinya, juga tentang fungsi dari lebah madu bagi bunga, tentang
klorofil bagi tumbuhan dan lain sebagainya.
II.
TEORI
A. Pengertian
Teori adalah interpretasi dari sebuah
fakta-fakta yang terjadi. Kecuali pemikiran deduktif, semua enalaran, juga
semua pemikiran intelek kita adalah merupakan penyusunan dan pengujian dari teori.
Terhadap orang yang hanya tertarik
kepada fakta-fakta dan mengesampingkan teori harus diterangkan kepada mereka,
bahwa sesungguhnya tidak ada erbedaan yang nyata antara fakta dan teori, karena
setiap teori yang benar adalah merupakan pernyataan suatu fakta dalam
hubunganya dengan fakta lain.
B. Macam-macam
Teori
Teori
dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Teori
Umum: yaitu suatu pernyataan apabila ia benar maka ia benar secara Universal.
Ia berlaku bagi semua waktu, semua tempat, dan semua keadaan serta semua permasalahan
dalam kelas yang dinyatakanya.
ex:
- bertambahnya permintaan akan menaikkan harga barang
- Negara
ini akan aman apabila pemegang kekuasaan dan para cendekiawanya bersatu
- Perjalanan
kebudayaan itu melalui tahapan tumbuh, berkembang, mencapai puncak kejayaan,
mundur dan akhirnya runtuh.
2) Teori
Khusus: adalah teori yang berkaitan dengan sejumlah fakta-fakta partikular
tertentu. Ia berusaha untuk menjelaskan fakta-fakta itu dalam hubunganya yang
satu dengan lainya. Ia harus sesuai dengan fakta-fakta yang diketahuinya,
tetapi juga harus berhasil mengidentifikasikan beberapa fakta atau sejumlah
fakta yang selama itu belum diketahui. Contoh:
·
Bila seorang dokter setelah memeriksa
tubuh seorang pasienya ia menetapkan bahwa pasienya menderita sakit ini dan
untuk mengobatinya dngan cara begini.
Setiap teori bermula dari Hipotesis.
Keduanya tidak ada perbedaan prinsip, kecuali hanya Graduasi saja. Hipotesis
juga merupakan Interpretasi dari fakta ia juga disusun berdasarkan fakta,
tetapi kebenaranya belum diuji sedangkan teori kebenaranya telah teruji. Oleh
karena itulah maka dalam arti kasar, Teori mencakup juga Hipotesis.
III.
HIPOTESIS
A.
Pengertian
Hipotesis menurut bahasa berasal dari dua kata yaitu
“Hypo” yang artinya “dibawah” dan “Thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi
hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa
Indonesia menjadi hipotesa dan berkembang menjadi hipotesis, maka hipotesis
dapat diartikan sebagai slah satu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Menurut pendapat yang lain, hipotesis adalah suatu
dugaan yang paling memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan
penelitian dengan jawaban sementara ini pada prinsipnya bermanfaat membantu mahasiswa
agar proses penelitiannya lebih terarah.
Hipotesis juga dapat diartikan bahwa tiap pernyataan
tentang suatu hal yang bersifat sementara yang belum dibuktikan kebenarannya
secara empiris.
B.
Pengujian Hipotesis
Ukuran-ukuran
yang dapat kita gunakan untuk menilai suatu Hipotesis adalah:
a) Relevansi.
Tidak ada sebuah hipotesis di ajukan kecuali berusaha menerangkan fakta yang
dihadapi .
b) Mampu
untuk diuji. Ciri utama yang membedakan hipotesis ilmiah dengan hipotesis non
ilmiah adalah kemampuannya diuji dengan fakta-fakta inderawi atau perhitungan logis.
c) Bersesuaian
dengan hipotesis yang telah diterima sebagai pengetahuan yang benar.
d) Mempunyai daya ramal. Hipotesis yang baik
tidak saja mendeskripsikan fakta-fakta,tetapi interpretasi yang dibuatnya mampu
untuk menjelaskan fskta-fakta sejenis yang tidak diketahui atau belum diselidiki.
e) Sederhana.
Mungkin sekali dua hipotesis atau satu fakta yang sama, sama-sama memenuhi
empat syarat yang pertama ,jadi sama –sama baiknya.
C.
Teori dan Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah cara untuk
mendapatkan pengetahuan dengan cara ilmiah. Pengetahuan yang diperoleh dengan
cara ilmiah adalah pengetahuan ilmiah, atau secara pendek disebut ilmu. Dalam
prosesnya untuk menemkan pengetahuan baru. Ada beberapa langkah yang kesemuanya
saling kait-mengait. Langkah-langkah itu adalah:
1. Penemuan atau penentuan masalah.
Pada tahapini kita secara sadar mengetahui masalah yang akan kita telaah dengan
ruang lingkup dan batasan-batasanya.
2. Perumusan masalah.
Merupakan usaha untuk mendeskripsikan masalah yang dihadapi dengan lebih jelas.
Pada tahap ini kita mengidentifikasikan semua faktor-faktor yang terlibat dalam
masalah yang dihadapi.
3. Pengajuan Hipotesis.
Pada tahap ini kita berusaha untuk memberikan penjelasan sementara mengenai
hubungan sebab akibat dari faktor-faktor yang membentuk kerangka masalah yang
sedang kita hadapi.
4. Deduksi dan Hipotesis.
Tahap ini merupakan tahap perantara untuk pengujian Hipotesis yang kita ajukan.
Deduksi Hipotesis merupakan identifikasi fakta-fakta apa saja yang dapat kita
lihat dalam hubunganya dengan Hipotesis yang diajukan.
5. Pembuktian Hipotesis.
Pada tahap ini kita mengumpulkan fakta untuk membuktikan hipotesis yang telah
kita ajukan.
6. Penerimaan Hipotesis Menjadi
Teori Ilmiah. Hipotesis yang telah
terbukti kebenaranya diterima sebagai pengetahuan baru dan dianggap sebagai
bagian dari ilmu. Hipotesis sekarang dianggap sebagai teori ilmiah , yaitu
sebagai suatu penjelasan teoritisnyang dapat dipertanggungjawabkan mengenai
suatu gejala tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. RANGKUMAN
·
Penjelasan adalah sebuah keterangan yang
menerangkan suatu fakta dan dapat disimpulkan secara logis.
·
Untuk menilai kuat tidaknya sebuah
penjelasan adalah relevansinya dengan
fakta lain.
·
Teori adalah suatu interpretasi dari
fakta-fakta yang ada.
·
Hipotesis akan dikatakan lebih baik jika
memenuhi ukuran-ukuran yang dapat di simpulkan dengan fakta-fakta yang logis.
B. DAFTAR
PUSTAKA
·
Mondiri H. Drs, Logika (PT Raja Gravindo
Persada Jakarta, 1994)
Link Download: Klik Disini
No comments:
Post a Comment